SINDIKAT MISSION HMI
MISSION
HMI
Sindikasi
Disusun
guna memenuhi persyaratan sebagai peserta senior course (SC) tingkat cabang
Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) Cabang Kupang
Disusun
oleh:
Abdul Salam
HIMPUNAN
MAHASISWA ISLAM ( HMI )
CABANG KUPANG
2021
Daftar
Isi
Daftar
isi ...……………………………………………………...... I
Pendahuluan
……………………………………………………...1
Alokasi
waktu ……………………………………………….…... 3
Target
pembelajaran khusus ……………………………............3
Target
pmbelajaran khusus ……………………………............
3
Pokok
bahasan/sub pokok bahasan ……………................ 3
Pembahasan
materi ……………………………………….….... 4
Metode
penyampaian.................................................................. 12
Tata
ruang pelatihan....................................................................13
Evaluasi.........................................................................................13
Referensi........................................................................................14
PENDAHULUAN
Tiada untaian kata
yang patut hamba
ucapkan selain puji syukur hamba kepada Allah SWT, Tuhan
yang telah menciptakan keseimbangan di dunia
ini dengan dialektika,
sehingga dengan rahmatNya manusia
dapat berperan serta
dalam proses sosial yang sedang berlangsung. Sholoawat
serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad
yang merurapakan sang Revolusioner
besar yang mambalikkan piramida struktur
sosial, serta mengentaskan
kaum marginal dari struktur
social yang menindasnya.
Di usianya yang
sudah menginjak ke-74
pada 05 Februari 2021
lalu, Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) telah
sedikit banyak telah menunjukkan
eksistensi diri melalui
segenap kiprahnya dalam perjuangan
Keummatan, Keintelektualan dan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia kita tercinta
ini. Usia 74
tahun bukanlah waktu
yang pendek, apalagi HMI
senantiasa berkiprah di
tengah dinamika sosial kebangsaan yang
terus menerus berubah
wujud dan orientasinya. Perjalanan
yang panjang itu
sungguh merupakan jalan yang penuh
liku, pertumbuhan. perkembangan, pematangan bahkan
kadangkala juga pembusukan (assasination).
Perubahan
yang terjadi dalam
tatanan sosial kebangsaan belum dan
tiada akan pernah
selesai kiranya, ia
akan berkembang berdasarkan tuntutan,
dorongan, baik dari internal maupun eksternal
yang berkesinambungan. Oleh
karenanya, dengan demikian kiprah
HMI sebagai organisasi
mahasiswa tertua dan terbesar
sementara ini di
tanah air juga
tidak akan pernah berhenti selama
HMI belum bergeser dari semangat, cita-cita, asas dan tujuan awal sebagaimana
dulu para penggagasnya mencitrakan,
yang kemudian lebih
dikenal sebagai kualitas insan cita
yang menjadi ciri
khas organisasi ini.
Sehingga melihat hal ini penulis tergerak
untuk meneteskan setetes keringat untuk
mencoba memberikan pembahasan
tentang Mission HMI dalam rangka Revitalisasi atau bahkan Reaktualisasi
nilai-nilai yang terkandung
dalam Mission HMI
guna memantapkan langkah kader
HMI dalam berinteraksi
sosial dengan benar baik sesuai dengan cita-cita yang idamkan leluhur
bangsa ini, kaum mahasiswa, orang yang peduli pada negeri ini, dan HMI
tentunya.
Materi : Mission HMI
Alokasi
waktu : 4 jam
Target
pembelajaran umum
- Dapat
memahami pengertian Mission
HMI baik secara aspek
teoritis maupun aspek aplikasi dalam peran serta kader HMI
dalam dinamika social
sebagi duta-duta keummatan dan
kebangsaan.
Target
pembelajaran khusus
-
Dapat memahami pengertian Mission HMI.
-
Dapat memahami hubungan Mission secara
integral.
-
Dapat
memahami serta mengaplikasikan nilai-nilai Mission HMI
Pokok
bahasan/sub pokok bahasan
1. Mission
1.1 Definisi Mission
1.2 Teori
Mission.
1.3 Tujuan
Mission
2. Mission
HMI
2.1 Definisi
Mission HMI
2.2 Ruang
lingkup Mission HMI.
2.3 Tujuan
Mission HMI
2.4 Hakikat
keberadaan Mission HMI
2.5 Mission
HMI dan tantangan baru.
PEMBAHASAN
1.
Mission
1.1 Definisi Mission
Secara harfiyah
Mission adalah tugas,
perutusan, utusan, tanggung jawab,
atau bila digabungkan
menjadi tugas dan tanggung
jawab yang diemban. Dan secara terminologi,
Mission adalah tugas dan
tanggung jawab yang
diemban oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan di
dunia ini sebagai wujud manifestasi manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
1.2 Tujuan Mission.
Tujuan
yang jelas diperlukan untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha
yang dilakukan oleh
suatu organisasi tersebut dapat dilaksanakan
dengan teratur. Dan
tujuan tersebut tak lepas
dipengaruh oleh suatu
motivasi dasar pembentukan, status dan fungsinya dalam totalitas dimana organisasi tersebut berada.
Mission yang berarti
di atas tersebut,
diartikan dalam tujuanya
keberadaan Mission dalam lingkup yang
besar maupun kecil (baik perorangan,
organisasi, ataupun Negara)
adalah sebagai pemberian akan
tersematnya suatu term
tugas dan tanggung jawab
pada setiap manusia
secara perseorangan, organisasi,
ataupun negara dengan jelas dan terarah. Dan secara fitrah kejadianya,
manusia diciptakan tentu
ada maksud dan
tujuan adanya manusia di bumi ini, sehingga manusia menyadari akan peran, tujuan, dan tanggung jawabnya dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
2. Mission HMI
2.1 Definisi Mission HMI
Mission HMI
dapat diartikan sebagai
tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam setiap diri kader HMI. Setiap kader HMI
mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam keberadaanya sebagi instrument
kecil dalam negara
ini yang diharapkan mampu berinteraksi dalam kehidupan
sosial dalam lingkup yang lebih
luas, tidak hanya
di kampus sebagai
kandangnya mahasiswa itu sendiri.
Kader-kader HMI
harus mempu dan
siap untuk menjadi duta-duta keummatan dan kebangsaan
dengan selalu berpegang teguh pada dua
komitmen asasi (dua
ide dasar kelahiran HMI, yakni:
1. Mempertahankan
kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan mengangkat harkat rakyat Indonesia.
2. Menjaga
dan memajukan agama Islam
Hal tersebut
mengonfirmasikan bahwa sejak
awal kelahirannya, pandangan keislaman
HMI senapas dengan cita – cita
bangsa. Meminjam perkataan
Achmad dalam buku (mengakkan pancasila
di tengah prahara:
2013) Bagi HMI, Ummat
islam adalah mayoritas rakyat
indonesia dan dengan demikian secara
sosiologis dapat di
katakan sebagai realitas keindonesiaan itu sendiri. Jadi,
jika penonjolan nilai – nilai Islam dalam
prilaku bermasyarakat dan
bernegara, itu merupakan konsekuensi logis
dari identitas HMI,
yakni Islam. Hal
ini merupakan komitmen memperteguh
nilai – nilai Islam dalam kehidupan kebangsaan.
Dia atas semua
itu, tujuan HMI
telah menggariskan tanggung jawab
keummatan (keislaman) dan kebangsaan sebagai dua tugas yang saling
bergayut. Dan dalam kehidupan antargolongan dan agama di Indonesia HMI memiliki akar budaya
sosial keagamaan all
inclusve serta bebas
dari sektearianisme yang sempit.
Itu semua adalah modal
– modal yang amat berharga
bagi HMI untuk
menentukan dan mengembangkan perannya
dalam kancah usaha
bersama membangun umat dan bangsa di masa – masa mendatang. Oleh
sebab itu, rasa
nasionalisme tidak perlu
di ragukan akan mati dalam jiwa anak – anak HMI.
2.2
Ruang lingkup Mission HMI
Rumusan
Mission HMI tergambar
dalam tujuan HMI
“Terbinanya insan
akademis, pencipta, pengabdi
yang
bernafaskan Islam
dan bertanggung jawab
atas terwujudnya masyarakat adil
dan makmur yang diridhoi Allah SWT”. (Pasal 4 AD HMI). Dari tujuan
diatas dapat disimpulkan
menjadi 5 rumusan kualitas Insan
Cita HMI yaitu:
1. Kualitas Insan Cita Akademik
2. Kualitas Insan Cita Pencipta
3. Kualitas Insan Cita Pengabdi
4. Kualitas Insan Cita Bernafaskan Islam
5. Kualitas Insan
Cita yang bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat
adil makmur yang diridhioi Allah SWT.
2.3 Tujuan Mission HMI
Dengan adanya
Mission HMI secara
jelas dimaksudkan agar kader-kader
HMI menyadari akan peran
dan kapasitasnya sebagai mahasiswa
dan kader HMI
sebagai duta-duta kebangsaan dan
keumatan yang selanjutnya diaplikasikan dalam kehidupanya dan
mewarnai dinamika kehidupan,
tentunya dengan term-term yang
dijelaskan awal tadi
memberikan gambaranakan
tugas dan tanggung
jawab yang besar
yang sebagai keharusan untuk dilakukan dalam setiap diri kader HMI.
Sikap atau
cara pandang yang
demikian tentu tidak terbentuk begitu saja. Hasil itu di
peroleh setelah HMI menapaki rentang sejarah HMI, terdapat tiga fokus
perjuangan yang cukup kuat
pengaruhnya dalam membentuk
kepribadian kader.
Pertama perjuangan
dalam mematangkan ide
organisasi. Organisasi HMI muncul
untuk mewadahi pengkaderan
bagi mahasiswa Islam sebagai
generasi muda yang
kelak akan di tagih peranannya dalam mengisi
kemerdekaan.
Kedua,
perjuangan dalam pergerakan politik, HMI sebagai ormas mahasiswa adalah gerakan
politik mahasiswa Islam yang tidak
berbentuk partai politi,
seperti di ketahui
gerakan politik tidak harus
berbentuk partai politik.
Orientasi mengisi
kemerdekaan mengandung pengertian
bahwa organisasi ini berjuang melalui gerakan
politik sehingga alumni
– alumninya kelak dapat ambil
bagian dalam menyelenggarakan negara.
Ketiga,
perjuangan dalam mematangkan ide
kenegaraan. Pematangan ide kenegaraan
ini tak bisa
di lepaskan dari pematangan ide
organisasi. Sejak awal HMI
telah begitu akrab dengan
diskursus mengenai keislaman
dan keindonesiaan, bahkan doktrin
tentang itu sudah muncul
di HMI tahun
1947. Buah –
buah pemikiran yang
di hasilkan organisasi
ini telah memiliki kontribusi
besar dalam menentukan dan memantapkan dasar – dasar ideologi negara indonesia
yang plural dan religius.
2.4. Hakikat keberadaan Mission HMI
1. HMI sebagai Organisasi Mahasiswa
Makna HMI
sebagai organisasi mahasiswa
adalah organisasi yang menghimpun
mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi
(Universitas/ Akademi/ Institut/ Sekolah Tinggi) atau
yang sederajat, dan memilki
ciri-ciri kemahasiswaan. Adapun
ciri-ciri kemahasiswaan
tersebut adalah ilmiah,
kritis dan analitis, rasional, obyektif, serta
sistematis.
2. HMI sebagai Organisasi berasaskan Islam
HMI sebagai
organisasi berasaskan Islam
maksudnya
adalah organisasi yang
menghimpun mahasiswa yang beragama Islam,
dimana secara individu dan organisatoris memiliki ciri-ciri
keislaman, menjadikan Al-Qur’an
dan As-Sunnah sebagai
sumber norma, sumber
nilai, sumber inspirasi, dan
sumber aspirasi dalam setiap aktivitas dan dinamika
organisasi.
3. HMI sebagai Organisasi yang
Bersifat Independen
1) Indepndensi Etis
Sikap dan
watak HMI yang
termanifestasikan secara individu dan
organisasi dalam dinamika
berfikir, bersikap, dan bertindak,
baik dalam hubungan
terhadap Sang Rab,
ataupun hubungan terhadap
sesama, sesuai
dengan fitrah
kemanusiaannya, yakni tunduk
dan patuh
kepada kebenaran
(hanif).
2) Independensi Organisatoris
Sikap dan
watak HMI yang
teraktualisasikan secara organisatoris di dalam
kiprah dinamika intern organisasi maupun
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan
partisipasi aktif, konstruktif
secara konstitusional terhadap
perjuangan bangsa dan pencapaian cita-cita
nasional, hanya komit
kepada
kebenaran, dan
tidak tunduk atau
komit terhadap
kepentingan atau
organisasi tertentu.
2.5 HUBUNGAN MISSION SECARA INTEGRAL
Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara integral adalah dalam pencapaian dan memperjuangkan mission HMI harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh, dan satu sama lain saling mempengaruhi, dan menentukan sehingga tidak bisa ditinjau secara parsial.
Dalam diri kader HMI harus :
1. Senantiasa memperdalam
kehidupan rohani agar
menjadi luhur dan bertaqwa pada Allah SWT
2. Selalu
tidak puas dan
berkemauan keras untuk
mencari kebenaran, HMI hanya komit pada kebenaran
3. Jujur
pada dirinya dan
pada orang lain
dan tidak mengingkari hati
nuraninya
4. Teguh dalam pendirian dan obyektif
rasional jika berhadapan dengan orang yang berbeda pendirian
5. Bersikap kritis dan berfikir bebas kreatif.
Metode penyampaian :
Adapun metode
yang digunakan dalam
proses penyampaian materi Mission
adalah dengan cara
Penyampaian, Diskusi, dan tanya
jawab. Pentampaian dan
tanya jawab berbentuk format
seperti huruf U yang
dimana pemateri dapat menyampaikan materi dengan
peserta dapat memperhatikan dan menyampaikan permasalahan tentang
Mission langsung kepada pemateri
yang ada di depan masing-masing peserta, dan diskusi dibuat per kelompok dengan
didampingi dan diperhatikan oleh pematerinya.
Tata ruang latihan :
Adapun metode
yang digunakan dalam
tata ruang pelatihan ini
adalah berbentuk huruf
U, dimaksudkan para peserta pelatihan dapat langsung
memperhatikan pemateri yang menyampaikan
materi Mission tanpa pemateri
membelakangi peserta, dan pemateri
dapat langsung mengisi materi
dengan focus dengan senantiasa memperhatikan per peserta.
Evaluasi :
Metode
kuantitaf ( angka/obyektif ).
Adapun sistem penilaian
kuantitatif adalah dengan adanya sebuah
penugasan materi. Misalnya
membuat ringkasan dari materi
yang sudah ada
ataupun mengerjakan soal
terkait tentang materi. Selain itu ada juga penilaian yan bersifat
afektif, kognitif dan psikomotorik.
Dan metode kuantitatif dapat
dinilai dengan huruf/ subyektif .
Referensi :
Andrawijaya, I.Adam,
Perilaku Organisasi
Kemahasiswaan.
Bandung:
Sinar Baru, 1999
Budhy Munawar
- Rachman. Ensiklopedia Nurcholis
Madjid,
Jakarta
Demokraci, 2011
M. Alfan
Alfian. Menegakkan Pancasila di
Tengah Prahara.
Jakarta:
Buku kompas, 2013
Safaria, Triantoro.
Kepemimpinan. Yogyakarta:
Graha Ilmu,
2004
Ijin Copy artikelny...
ReplyDelete