KEMATIAN CINTA
Puisi ku telah mati di ujung liang lahat
Terkubur bersama sejuta murka alam raya
Di pekarangan kuburan bau melati nampak tajam
Hatiku telah mati bersama cintamu
Cinta itu apa?
Apakah manis seperti meneguk cawan madu
Atau pahit seperti kopi tanpa gula
Aku lupa sebab hatiku telah mati rasa
Lalu tiba-tiba kau datang menawarkan masa depan
Embel-embel manis menganga di mulut tanpa dosa
Membelai rambut ku yang tidak terurus
Air mata ku tumpah tepat di hadapan cinta
Kau racuni hatiku dengan janji-janji manis
Bahwa bersama mu adalah masa depan tanpa dosa
Bahwa bersama mu adalah takaran kebahagiaan yang utuh
Lalu aku terjebak dalam sangkar cinta mu
...
365 hari berlalu
12 bulan berlalu
48 minggu pun berlalu
Aku menjadi budak atas cintamu
Bom waktu pun meledak tepat di hari ke 366
Ikhtiar panjang atas nama cinta hancur berantakan
Meluluhlantakkan perasaan seperti bom atom yang dijatuhkan tepat di kota Hiroshima dan Nagasaki
Ini bukan perang cintaku.
Inilah kisah pengkhianatan paling kejam sepanjang sejarah umat manusia
Kau bangun megah perasaan atas nama cinta
Lalu diam-diam kau bunuh aku
Kau tikam aku dengan membabi buta
Memang benar, dirimu adalah binatang berwujud manusia.
....
Air mata ku mengalir tanpa henti
Ku ambil secarik kertas putih dan sebilah pulpen
Lalu ku tuangkan balas dendam paling keji
Jemari ku tak henti hentinya menulis seiring dengan derasnya air mata
Matilah kau dalam puisi ku !!!!
Siapa suruh menyakiti hatiku
Aku adalah pembunuh berdarah dingin yang dengan sigap membunuh mu dalam puisi ku
Sajak ku adalah pedang paling tajam yang mampu membunuh waktu
...
Malam semakin larut
Adzan subuh membangunkan ku
Aku lupa sudah berapa halaman yang ku habiskan untuk membunuh mu
Terimalah sebagai hadiah, kekasih ku
Di penghujung sajak
Sekujur tubuh ku terasa dingin
Ubun-ubun ku berdenyut kencang seperti arena pacuan kuda
Keesokan harinya kau datang menemui ku
Meminta maaf dan menangis seperti bayi yang meminta ibunya untuk menyusui
Sebab yang kau temui adalah sekujur tubuh kaku tanpa nyawa
Lalu di atas meja belajar
Ada secarik kertas yang ku siapkan untukmu
Tangan mu gemetar dan dengan nada minor kau membaca pesan ku
"Terimakasih cinta ku, aku telah mati bersama cinta mu
Kuburkan aku di pemakaman paling sunyi dan jangan pernah kau kunjungi pemakaman ku
Sebab bukan aku yang terluka tetapi dirimu, cinta ku"
Sebab bukan aku yang terluka tetapi dirimu, cinta ku"
Kupang, 23 Februari 2021
Post a Comment for "KEMATIAN CINTA"